Translate

Alexa Site Info

Wednesday, June 20, 2012

Doltrap VS Torpedo

Doltrap

Istilah Doltrap (bahasa Belanda doortrap) dan torpedo sering dikacaukan saat berbicara sepeda fixie. Sama-sama menggunakan kaki untuk menghentikan laju sepeda, namun torpedo lebih “manusiawi” dibandingkan dengan doltrap.

Sistem pengereman jenis doltrap maupun torpedo, sudah mulai berkembang saat awal perkembangan  sepeda. Lihat saja sepeda-sepeda onthel jaman dahulu, sudah banyak yang mengunakan kedua sitem pengereman ini. Pada saat awal perkembangan fixie di masyarakat banyak yang salah kaprah dengan menggunakan sistem rem torpedo. Namun saat mulai perkembangan lebih lanjut banyak yang mengetahui bahwa sistem rem yang dipakai adalah sistem doltrap.

Fixie adalah sebuah icon baru dalam dunia sepeda yang mempunyai banyak keunikan, diantaranya adalah sistem pengeremannya. Sistem pengereman pada fixie menggunakan sistem doltrap.

Fixie atau Fixed gear yang artinya sepeda dengan sistem gear roda belakang mati. Sistem ini biasa disebut 'cog' bahasa keren nya 'doltrap', kemana pun roda berputar pedal akan mengikutinya baik itu maju ataupun mundur. Sepeda yang menggunakan doltrap dapat berjalan mundur jika digowes terbalik, sistem ini dimiliki oleh rodeo (sepeda roda satu) dan becak. Jadi untuk rem, kita harus memundurkan pedal sekuat mungkin bahasa kerennya "skid". Karena berbahaya disarankan bagi pemula untuk menggunakan rem depan.

Dalam sistem doltrap tidak ada istilah coasting. Coasting adalah saat dimana kaki berhenti untuk mengayuh. Jadi saat kaki berhenti mengayuh, dan kaiki berupaya menahan pedal maka sepeda tidak akan bergerak dan sistem pengereman pun terjadi.


Torpedo

Jika doltrap pedal berputar seirama dengan as roda belakang, tidak begitu dengan sistem torpedo. Torpedo masih bisa jeda mengayuhnya meski as roda belakang berputar. Hanya saja, ketika pedal dikayuh ke belakang, sekitar tiga kampas rem yang berada di dekat silinder jari-jari akan mengembang sehingga laju sepeda pun melambat. Pada torpedo, pedal tidak berputar terus seiring dengan putaran as roda belakang.

Dalam sistem torpedo, ketika sepeda melaju dan kaki beristirahat untuk mengayuh maka sepeda akan terus melaju, dan saat mengerem maka sepeda tinggal kita kayuh berbalik arah ke belakang, makakampas rem dalam hub akan mengembang dan menahan laju sepeda.
Perbedaan sistem torpedo adalah saat di gowes mundur, sepeda tidak bergerak mundur tetapi berhenti total. Torpedo disebut juga rem kaki karena untuk memperlambat laju sepeda menggunakan kaki.

Sebenarnya ini nama merek, berhubung sudah begitu terkenal menjadi nama generik untuk rem kaki. Ya mirip dengan kodak untuk menyebut kamera.


Single Speed

Lain halnya dengan sepeda single speed. Sepintas, sepeda single speed yang menggunakan sistem torpedo mirip dengan fixie. Setelah dikayuh baru ketahuan mana yang fixie. Hal inilah yang dialami oleh banyak orang. Merasa membangun sepeda fixie ternyata sepeda single speed yang terbentuk. Ingat bahwa sepeda fixie menggunakan sistem doltrap, sedangkan sepeda single speed menggunakan sistem torpedo.



sumber:

Legality/Law about The Bike

Australia – In every state, bicycles are regarded as vehicles under the Road Rules. By law, a bike is required to have at least one functioning brake.

Denmark – All bicycles are required to have working brakes on both wheels, as well as reflectors and bells.

France – To be approved for road traffic, a bike must have 2 brakes, 2 lights, numerous reflectors, and a ringer. However the laws are rarely enforced, and the sight of all kinds of non officially approved bikes is quite common.

Germany – All bicycles are required to have working brakes on both wheels, as well as reflectors and bells. In Bonn a local court accepted that the fixed-gear mechanism was suitable back brake, but high-profile crackdowns specifically targeted fixies in Berlin, in an attempt to control what police described as a "dangerous trend"

New Zealand – By law all bicycles must have a minimum of "...a good rear brake..."–and those made since 1 January 1988 must also have "...a good front brake..."

Spain – All bicycles are required to have an adequate brake system on front and rear wheels, plus a bell.

United Kingdom – The Pedal Cycles Construction and Use Regulations 1983 require pedal cycles "with a saddle height over 635 mm to have two independent braking systems, with one acting on the front wheel(s) and one on the rear". It is commonly thought that a front brake and a fixed rear wheel satisfies this requirement .

United States – The use of any bike without brakes on public roads is illegal in many places, but the wording is often similar to "...must be equipped with a brake that will enable the person operating the cycle to make the braked wheels skid on dry, level and clean pavement..." which some have argued allows the use of the legs and gears. The retail sale of bikes without brakes is banned by the U.S. Consumer Product Safety Commission – but with an exception for the "track bicycle" (...a bicycle designed and intended for sale as a competitive machine having tubular tires, single crank-to-wheel ratio, and no free-wheeling feature between the rear wheel and the crank...).



History of Fixed-Gear Bicycle

A fixed-gear bicycle (or fixed-wheel bicycle, sometimes known as a fixie) is a bicycle that has no freewheel, meaning it cannot coast, because the pedals are always moving when the bicycle is in motion. The sprocket, or cog, is threaded or bolted directly to a fixed rear hub. When the rear wheel turns, the pedals turn in the same direction. This allows a cyclist to stop without using a brake, by resisting the rotation of the cranks, and also to ride in reverse.

As a rule, fixed-gear bicycles are also single-speed bicycles—bicycles without derailleurs, with a single sprocket attached to the rear hub, and a single sprocket attached to the crank. Most fixed-gear bicycles only have a front brake, and some have no brakes at all. Exceptions do exist: for example, Sturmey-Archer produces 3-speed fixed rear hubs for multispeed fixed-gear bicycles.

The track bicycle is a form of fixed-gear bicycle used for track cycling in a velodrome. But since a fixed-gear bicycle is just a bicycle without a freewheel, a fixed-gear bicycle can be almost any type of bicycle.
A fixed/freewheel rear hub (flip-flop)

Some road racing and club cyclists used a fixed-gear bicycle for training during the winter months, generally using a relatively low gear ratio, believed to help develop a good pedalling style. In the UK until the 1950s it was common for riders to use fixed-gear bicycles for time trials. The 1959 British 25 mile time trial championship was won by Alf Engers with a competition record of 55 minutes 11 seconds, riding an 84 inch fixed-gear bicycle. 

The fixed-gear was also commonly used, and continues to be used in the end of season hill climb races in the autumn. A typical club men's fixed-gear machine would have been a "road/path" or "road/track" cycle. In the era when most riders only had one cycle, the same bike when stripped down and fitted with racing wheels was used for road time trials and track racing, and when fitted with mudguards (fenders) and a bag, it was used for club runs, touring and winter training. 

By the 1960s, multi-gear derailleurs had become the norm and riding fixed-gear on the road declined over the next few decades. Recent years have seen renewed interest and increased popularity of fixed-gear cycling.

In urban North America fixed-gear bicycles have achieved tremendous popularity, with the rise of discernible regional aesthetic preferences for finish and design details.

Dedicated fixed-gear road bicycles are being produced in greater numbers by established bicycle manufacturers. They are generally low in price and characterized by relaxed road geometry, as opposed to the steep geometry of track bicycles.

Fixed-gear bicycles are also used in cycle ball, bike polo and artistic cycling. A fixed-gear bicycle is particularly well suited for track stands, a manoeuvre in which the bicycle can be held stationary, balanced upright with the rider's feet on the pedals.


Gambar Sepeda Fixie








sumber: Gambar Sepeda Fixie

Sejarah Sepeda Fixie (3)

Sepeda Fixie atau fixed gear sebenarnya berasal dari negeri Paman Sam, alias Amerika Serikat, tepatnya di kota New York. Sepeda fixie atau fixed gear digunakan oleh pengantar pos / surat kabar / majalah, Karena kondisi kota New York sangat padat, mereka sering terlambat ketika mengantar paket mereka. Akhirnya mereka memilih sepeda fixed gear sebagai alternatif dan hasilnya sangat memuaskan karena pengiriman yang lebih cepat.


Bagi sebagian orang, tampaknya sepeda elegan Fixie karena harga sepeda yang cukup mahal. Selain itu, setiap bagian dari motor ini tidak murah, seperti frame, roda, biasanya barang yang diimpor dari luar negeri. Fixie Sepeda menggunakan sistem kecepatan yang fixed, yang membuat ayunan pedal rotasi terus berputar, sehingga untuk melakukan pengereman, pengemudi  sepeda fixie harus mengurangi kekuatan dengan melawan arah putaran pedal, atau yang biasa disebut sistem “Trape Door. ”

Saat ini banyak masyarakat menggunakan sepeda fixed gear di Indonesia. Mereka mengklaim untuk memilih sepeda Fixie ini karena selain untuk mengikuti tren, tapi juga karena sepeda ini benar-benar cocok untuk anak muda suka bergaul dan ingin selalu eksis. Penggunaan sepeda fixie sekarang bukan hanya untuk olahraga selama pagi liburan, tetapi juga umumnya digunakan untuk pergi ke sekolah, kampus, atau ke kantor. Selain badan sehat, penggunaan sepeda juga dapat memperlambat Pemanasan Global yang baru-baru ini menjadi pembahasan negara-negara utama di dunia.


Sejarah Sepeda Fixie (2)

Pada prinsip sepeda Fixie adalah sepeda dengan "gear mati" alias Fixed Gear alias tidal free wheel.. Base sepeda ini menggunakan rangka sepeda balap (road bike) dan simple, tanpa gear shift bahkan handle brake (rem). 

Sepeda fixie adalah sepeda yang digunakan kaum pengantar pos/koran/majalah, yang biasa dikenal dengan kurir di wilayah kelahiran saya di Amerika sana, persisnya di New York. Mereka mengalami masalah lead time pada saat mendeliver paket mereka karena kondisi kota New York yang begitu padat. Makanya mereka memilih sepeda sebagai altrernative, dan hasilnya memuaskan dengan lead time delivery berkurang dan pengiriman yang jauh lebih cepat. 

Fixie Bike, yang menggunakan Fixed Gear, akan membuat ayunan pedal terus berputar seiring dengan perputaran roda belakang, sehingga untuk melakukan pengereman, maka si pengendara harus mengurangi putaran pedal dengan cara gaya melawan arah putaran pedal.. atau biasa di sebut dengan sistem ‘door trape’. 


Kalau mau mudah membayangkannya, anda bisa membayangkan teori ayunan pada becak.. Hal ini sangat berbahaya untuk orang yang tidak terbiasa, karena pada saat melewati jalan menurun, maupun berbelok, pedal akan terus berputar dan laju sepeda akan terus melaju dengan kencang. (biasanya perbandingan gigi (gear ratio) depan dan belakang juga besar). 

Tapi untuk yang penasaran untuk mau punya fixie, sekarang ada alternative, seperti : a. Biasanya untuk mensiasati penggunaan gear door trape , juga dipasangkan gear free wheel, jadi pada hub belakang ada dua gear di kanan dan kirinya. Satu sisi untuk sistem door trape, sisi lain untuk free wheel Jadi kalo mau nyaman dan aman, tinggal dibalik aja bannya,,….asalal jangan lupa, sebaiknya juga pake ban luar dengan sistem "all direction" b. 

Bisa ditambahkan dengan rem depan saja,…(ingat sepeda fixie adalah sepeda yang simple…jadi nggak banyak assesoris) Kenapa rem depan saja?, karena rem depan lebih akurat dan cepat untuk memperlambat laju sepeda, selain pada saat kita melakukan rem depan, otomatis berat tubuh akan terdorong ke depan sesuai dengan hukum alam kelebaman. Jadi titik tumpu akan condong ke arah depan, sehingga lebih efektif meredam gaya yang ke arah depan. Source : http://fixiebikeriders.blogspot.com/2010/10/sejarah-fixie.html


Sejarah Sepeda Gunung (3)

Siapa tak kenal sepeda gunung merek FEDERAL? merek yang identik dengan jenis sepeda gunung, populer di tahun 90an, dan ternyata bikinan ‘Anak Negeri’ lho. Masih inget banget, ketika itu sepeda MTB Federal begitu menjadi primadona, saat saya kira-kira kelas 3 Sekolah Dasar. Harga sepeda 26 inch MTB Federal kala itu berkisar di harga 200ribuan.

SEPEDA FEDERAL DAN KOMUNITAS FEDERAL INDONESIA

Sepeda Federal di produksi di Indonesia oleh PT. Federal cycle Mustika, sebuah anak usaha Astra Group. Saking populernya orang biasa menyebut sepeda jenis MTB adalah sepeda Federal. Pangsa pasar sepeda federal sempat menembus benua eropa dan cukup digemari di sana. Hal ini sempat menjadi kekhawatiran produsen sepeda dunia, khususnya pabrikan sepeda yang berbasis di Taiwan.

Sampai akhirnya, Sepeda Federal berakhir masa jayanya akibat tuduhan dumping oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (ME) yang memaksakan PT. Federal Cycle Mustika untuk menghentikan produksinya dan menutup usahanya. Tragis ya?

Meski sudah tidak diproduksi lagi, namun, beberapa pemilik Federal kembali memopulerkan sepeda ini, melalui sebuah komunitas dimana anggotanya dijuluki sebagai Federalist. Komunitas ini dimulai 16 Januari 2009, saat Bagas Triaji, pemuda asal Kota Yogyakarta, mengunggah foto sepeda MTB Federal miliknya dan mendapatkan respons yang cukup banyak. Itulah titik awal terbentuknya Komunitas Federal Indonesia.

Unggahan di situs jejaring sosial itu yang akhirnya menggugah Endra Ginanjar (46), yang berprofesi sebagai karyawan sebuah bank, untuk memulai komunitas Federal Indonesia di Bandung. Bermula dari sepeda yang telah lama menganggur di gudang rumahnya, ia menggunakan situs jejaring sosial untuk menyebarkannya.

Ia bahkan mencegat pengguna Federal yang kebetulan bertemu di jalan. Cara itu cukup efektif untuk menjaring pengguna dari kalangan yang belum akrab dengan internet. Sejak setahun lalu, ia bersama Moh Yusuf, seorang kamerawan televisi, menjaring pengguna Federal yang sebelumnya banyak yang sungkan untuk berkumpul.

Banyak pengguna Federal merasa sepedanya sudah tidak up-to-date lagi. Ini yang menjadi perjuangan Endra untuk meruntuhkan kesungkanan pengguna Federal dan mencoba mengedepankan sejarah sepeda ini. Selain sejarah sebagai sepeda gunung pertama buatan Indonesia, tetapi juga sejarah yang lebih personal si pemiliknya. Tak sedikit mereka yang mendapatkan sepeda ini dari hadiah khitanan, ulang tahun, kenaikan kelas, atau kelulusan sekolah.

Ketangguhan sepeda federal, Selain sejarahnya, kualitas sepeda Federal yang cukup baik diakui oleh mekanik-mekanik sepeda. Kualitas bahan yang baik menyebabkan sepeda Federal yang telah berumur belasan tahun tetap dalam kondisi baik.


Sejarah Sepeda Gunung (2)

Sekelumit sejarah tentang sepeda gunung. Sepeda gunung (mountain bike) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. terutama di medan pegunungan atau off road. Pertama kali diperkenalan di tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitan San Fransisco.

Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon(Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut. Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat.
 
Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 27 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 9 piringan. Sehingga 3 x 9 = 27 tingkat kecepatan yang berbeda. Pada masa ini sepeda gunung (mountain bike) adalah sepeda paling dominate dan paling banyak di beli oleh pecinta sepeda. Membeli sepeda gunung sesuai ukuran badan anda. Ada cara mudah melihat ukuran frame sepeda anda sesuai dengan tinggi badan.

Frame sepeda dibagi dalam beberapa ukuran, seperti 40, 44, 48, 52 56. Untuk menentukan ukuran frame biasanya dijadikan perhitungan kasar sebagai penentu ukuran frame sepeda anda. Tetapi tidak mutlak, karena untuk memastikan kecocokan sepeda anda harus diukur dari panjang kaki, panjang tangan dan panjang pungung si pengendara. 


Tentu akan sulit membuat sepeda yang benar benar pas dengan badan pengendara. Dengan pembagian ukuran frame sepeda dibawah ini, sedikitnya sudah mendekati kecocokan dari badan pengendara dengan sepedanya. Setidaknya frame sepeda akan lebih mendekati kenyamanan dibandingkan kesalahan dalam membeli sepeda yang terlalu kecil atau terlalu besar. 

Walaupun anda sudah menentukan ukuran frame sepeda anda, hal terpenting adalah kenyamanan ketika anda mencoba sebuah sepeda baru. Untuk itu terdapat satu lagi ukuran yang perlu diperhatikan, yaitu cobalah sepeda yang anda inginkan. Bila ukuran yang anda coba adalah 40, dan anda merasa tidak cocok. Sebaiknya naik ke ukuran 44 atau 48. 

Demikian juga bila pada tabel tertera dengan ukuran yang cocok adalah 48, tetapi anda lebih fit dan pas dengan ukuran 40. Tidak ada salahnya mengambil ukuran frame dengan size 40. Jadi hal akhir yang menentukan adalah diri anda sendiri. Bukan diri anda yang harus memaksakan untuk cocok dengan sepeda anda. Tetapi sepedalah yang harus dicocokan dengan tinggi badan anda.



Sejarah Sepeda Gunung (1)

Sejarah sepeda gunung sama beragamnya dengan sepeda itu sendiri. Awalnya, sepeda itu dikenal dengan nama Klunkerz. Kini, Montain Bike Hall of Fame didirikan pada 1988 untuk mengenang olahraga ini.

Salah satu contoh sepeda yang dimodifikasi khusus untuk kepentingan off-road ialah sepeda bagi ekspedisi Bufflalo Soldiers dari Missoula, Montana, menuju Yellowstone, Amerika Serikat pada Agustus 1896.

Selanjutnya, sepanjang 1990-an dan dekade pertama abad 21, bersepeda gunung sudah dianggap sebagai kegiatan paling ‘laris’. Ini terlihat dari masuknya sepeda jenis ini di toko sepeda. Pada pertengahan dekade pertama abad 21, department store Wal-Mart mulai menjual sepeda gunung murah dengan suspensi dan rem cakram.

Sepeda gunung berciri ringan, memiliki kerangka yang terbuat dari baja, alumunium dan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan alat peredam kejut/shock breake. Sementara untuk roda dibalut ban dengan kemampuan mencengkeram tanah dengan kuat.

Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedal. Sepeda gunung dengan 27 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 9 piringan.

Sepeda gunung memiliki beberapa jenis di antaranya Down Hill (DH) yang digunakan untuk perjalanan sangat ekstrim. Biasanya, sepeda ini memiliki suspensi ganda. Selanjutnya adalah Cross County (XC) yang memiliki suspense hanya di bagian depan.

Yang terakhir adalah All Mountain (AM) yang biasa dipakai untuk trek campuran antara XC dan DH. Biasanya, sepeda ini memiliki panjang suspensi belakang sekitar 6 inci dan suspensi depan setidaknya 140 milimeter sampai 160 milimeter.


Fixie Klasik

Fixie nampaknya masih menjadi topik hangat. Jika Anda bosan gaya modern, fixie vintage ini bisa menjadi pilihan.


Fixie krom klasik ini buatan Domenica Sport Bike. Fixie ini memiliki rangka vintage dan sentuhan akhir sederhana. Sepeda ini tak hanya sempurna dikendarai di kota, sepeda ini juga cocok bagi mereka yang mementingkan gaya.

Kesederhanaan selalu berhasil memenangkan para peseda. Tampak jelas, sepeda ini tak terlalu banyak memakai ‘riasan’.

Domenica Sport Bike ini merupakan keindahan alami. Berkat sentuhan krom dan bodi hitam, sepeda ini bisa meningkatkan ‘gengsi’ Anda.

Menarik bukan?\



Fixie Bersenjata

Fixie kian menjamur. Beragam fixie bisa dijumpai di jalan-jalan, tapi fixie yang satu ini sungguh unik karena punya senjata rahasia.

Produsen sepeda Ateliers d’Embellie memamerkan sepeda pertamanya yang bergaya sepeda ‘porteur’. Fitur unik sepeda ini meliputi gaya vintage serta ‘senjata’ berupa tempat minum tersembunyi di bawah sadelnya.

Sepeda buatan Ateliers d’Embellie ini secara keseluruhan merupakan buatan tangan. Sepeda ini menampilkan perpaduan kelas dan kerajina ntangan. Rangka sepeda ini dibuat menggunakan kulit dan fitur bagian vintage eksklusif yang dipasang pada sepeda.

Jika Anda memiliki botol Scotch berusia 40, kesan berkelas bisa lebih menonjol pada sepeda fixie yang sedang marak ini.


Sepeda Fixie Ralph Lauren

Ralph Lauren bekerjasama dengan perusahaan sepeda menciptakan sepeda ramah lingkungan yang tetap gaya. Penasaran seperti apa sepeda ini?


Sepeda Ralph Lauren ini merupakan sepeda chic dan ramah lingkungan. Sepeda ini cocok digunakan bepergian di sekitar kota. Banyak orang beranggapan barang-barang mewah terbatas pada mobil. Namun berkat munculnya fixie ini, sepeda akan merevolusi konsep gaya hidup mewah.

Fixie Ralph Lauren ini merupakan hasil kolaborasi rumah mode itu dengan perusahaan sepeda ultra-chic Affinity.

Sepeda ini merupakan lompatan besar antara sepeda rekayasa atas dengan gaya. Seperti terlihat, sepeda ini memiliki potongan yang sangat mulus dan warna-warna ciri khas dari rumah mode Ralph Lauren. Menarik bukan?


Gambar Sepeda Gunung dan Komponennya







sumber: Gambar Sepeda dan Komponennya

Komponen Sepeda Gunung (2)

Istilah Asing dan Persamaannya dalam Bahasa Indonesia


Handle Bar: Stang sepeda

Grip: Pegangan pada stang sepeda

Headset: Tiang penahan bagian stang sepeda dari garpu sampai ke frame dan kemudi sepeda. Dibuat dalam 1 set.

Stem: penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda, dijepit dengan headset

V-brake: Rem konvensional dengan karet

Disk Brake Mechanic: Rem dengan rotor, mengunakan sistem kabel

Disk Brake Hydrolic: Rem dengan tekanan oli, lebih nyaman dibandingkan rem Mekanik. Masuk kategori rem sepeda premium

Rim Velg: roda

Hub: Hub, gear, bagian tengah roda yang menyambung ke badan sepeda dan garpu depan

Spoke: Jari-jari sepeda

Rigid Fork: Garpu depan tanpa pegas

Suspension Fork: Garpu depan dengan pegas, memiliki sistem dari kombinasi Angin, Oli dan Per. Dibagi dengan Front suspension (garpu depan pegas) dan Rear Suspension Shock (pegas suspensi bagian belakang)

Crank: Gigi depan terhubung ke pedal sepeda.

Bottom Bracket: Silinder untuk penahan gigi depan. Jenis bearing pada sepeda baru. Sepeda lama hanya mengunakan ball bearing yang menyatu dengan crank.

Chain: Rantai sepeda

Seat Post: Batang atau tiang penahan sadel / tempat duduk sepeda

Saddle: Sadel atau tempat duduk sepeda

Cassette/Sprocket: Gigi belakang sepeda

FD/RD/Rear Mechanic: Alat pemindah gigi bagian belakang atau depan

Clampset: Penahan seatpost, penjepit tiang bangku sepeda untuk menurun dan menaikan bangku.

Wheelset: Roda sepeda termasuk bagian hub, velg dan jari jari. Biasanya dirancang menjadi satu unit dan dibuat oleh pabrikan.

Tube/Tire: Ban luar

Inner Tube: Ban dalam

Tubeless: Ban sepeda tanpa ban dalam, hanya ban luar saja. Memerlukan Velg khusus untuk ban Tubeless

Quick Release: Kunci bagian roda, agar mudah di lepas pasang. Biasanya di singkat QR

Rotor: Besi cakram sepeda jenis disc brake

Presta/Schrader: Jenis pentil ban sepeda, Presta ukuran kecil dan Schrader untuk ukuran besar seperti pentil motor

Brake Pad: Kanvas Rem untuk rem jenis Disc Brake penjepit cakram

Thru-axle: Seperti Quick Release, tetapi berbentuk slot yang dimasukan di bagian garpu depan sepeda tipe True-Axle. Biasanya lebih handal dan lebih menjamin agar roda depan tidak mudah lepas.

Rim Tape: Pelindung ban dalam. Seperti pita yang dililitkan pada velg/rim sepeda. Melindungi bagian ban dalam agar tidak tersobek oleh lubang jari jari.



sumber: http://www.goesbike.com/articles/273/1/Struktur-sepeda-dan-komponen/Page1.html

Komponen Sepeda Gunung (1)

Handle Bar
Lebih dikenal dengan stang kemudi, pada MTB ada beberapa jenis Monkey bar, Rise bar dan Standart bar. Handle bar adalah kokpit sepeda kita, kontrol gigi transmisi, rem depan-belakang terdapat di handlebar ini. Pilihlah handle bar yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Top Tube
Merupakan bagian dari frame sepeda bagian atas, Tips: Sesuaikan ukuran frame dengan tubuh anda

Down Tube
Merupakan bagian dari frame sepeda, melitang dari HeadSet terhubung langsung dengan top Tube Seat, Stay dan Rumah BB (buttom Bracket)

Shifter
Grupsets (komponen) pemindah gigi tranmisi, berfungsi untuk menggerakan FD (front derailleur) dan RD (rear derailleur), Shifter yang beredar dipasaran untuk penggerak RD mencapai 9 – 10 speed, untuk Shifter FD biasanya hanya terdiri 2 – 3 speed.

Handgrip
Adalah pembungkus Handlebar (stang kemudi) berbahan karet/tape tergantung kebutuhan. Usahakan Handgrip tidak berputar pada handlebar saat kita berkendara, handgrip yang terlalu tebal atau terlalu tipis mengurangi kenyamanan kita dalam bersepeda.

Brake Lever
Tuas Rem (depan-belakang) posisikan Brake laver dengan benar sesuaikan dengan kenyamaan anda ketika bersepeda, usahakan jari tangan dapat meraih dengan mudah lever (tuas).

HeadSet
Bagian depan Frame yang didalamnya terdapat bearing dan komponen lainnya yang berfungsi untuk menghubungkan Fork(suspensi) depan dengan stem dan handlebar.

Stem
Merupakan bagian kokpit sepeda kita, berfungsi untuk menghubungkan handle bar – Headset dan Fork(suspensi) depan. Stem tersedia dalam beberapa ukuran untuk suspensi depan yang panjang (long travel) bentuk stem berbeda dengan stem standart, Tips: jika anda merasa stem anda terlalu panjang dan kita bersepeda terasa membungkuk anda bisa menggantinya dengan ukuran stem yang pendek.

Sadle
Sadel – tempat duduk pengemudi, untuk sepeda MTB biasanya berukuran lebih tebal dibandingkan dengan roadbike. Atur posisi Sadel supaya benar-benar lurus (horizontal), atur maju dan mundurnya sandel usahakan tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan hadle bar.
Tips:Posisi yang tidak tepat akan mengakibatkan tidak nyaman kitika bersepeda pada kasus serius mengakibatkan cidera pinggang.

SeatPost
Dudukan Sadel (sadle) penghubung antara sadel dengan frame sepeda, posisi vertikal sesuaikan dengan kenyamanan anda. Tips:cobalah naik sepeda pada posisi berhenti, luruskan kaki anda hingga benar2 meraih pedal. Jika posisi kaki masih terlihat dan dirasa masih tidak lurus padahal posisi pedal sudah dibawah hal ini pertanda bahwa seatpost anda kurang tinggi. Aturlah seatpost hingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda.

Seat Stay
Merupakan bagian belakang frame. Untuk MTB dual suspension Seat Stay biasanya berupa swingarms (lengan ayun) terhubung dengan frame menggunakan suspensi belakang.

Pedals
Kayuhan. Merupakan komponen memutar Buttom Bracket dan Crankset sehingga sepeda bisa bergerak (digerakan ketika kita mengayuh sepeda).

Crank Set
Komponen lengan yang menghubungkan pedals dengan chainrings.

Chain Ring
Merupakan komponen tranmisi gigi depan (biasanya terdiri dari 2 -3 Chain Rings). Berfungsi menghubungkan rantai dengan Crankset.

Chain
Rantai. Merupakan komponen yang sangat vital fungsinya karena inilah yang bertugas menghubungkan Crankset Chain Ring dengan komponen Roda belakang, sehingga sepeda dapat melaju.

Idler Pulley
Merupakan bagian dari Rear Derailleur (RD), berupa gir (gigi) kecil disertai tension (biasanya berupa per-pegas) yang berfungsi agar chain (rantai) tetep lurus dan tidak kendor.

Front Derailleur
Merupakan komponen vital pada sepeda MTB, berfungsi mengatur pemindahan gigi depan (chain rings). Lebih dikenal dengan istilah FD, terhubung langsung dengan Shifter.

Rear Derailleur
Merupakan komponen vital pada sepeda MTB, berfungsi mengatur pemindahan gigi belakang. Lebih dikenal dengan istilah RD, terhubung langsung dengan Shifter.

Rims
Merupakan komponen Wheelset (roda) lebih di kenal dengan Pelak (pelek) sepeda.

Tire
Ban. Terbuat dari karet, Tips:sesuaikan jenis dan ukuran ban dengan kebutuhan anda. Ukuran ban untuk jenis aspal (road) biasanya tapak kecil dan motif standart. Untuk ada yang menggemari offroad atau bahkan downhill pilihlah jenis ban dengan tapak lebar dan motif khusus full offroad.

Front Fork
Suspensi depan, Merupakan bagian sepeda yang berfungsi menghubungkan roda (whellset) depan dengan kemudi (handlebar). Fork yang beredar di pasaran tersedia berbagai jenis, merek dan ukuran. Tips:sesuaikanlah jenis dan ukuran fork dengan kebutuhan anda, untuk medan aspal gunakan fork dengan panjang travel standart, sedangkan untuk penggemar downhill biasanya menggunakan travel yang panjang.

Master Dishbrake
Merupakan komponen Brake (rem), merupakan rumah bagi kampas rem. Komponen ini berfungsi untuk menjepit dishbrake ketika kita melakukan pengereman.
Untuk jenis Brake konvensional (V-brake) komponen ini tidak ada fungsinya digantikan oleh brakepad.

DishBrake
Cakram, berupa piringan terhubung langsung dengan wheelset baik depan atau belakang. Untuk jenis V-brake komponen ini tidak ada.

Spokes
Jari-jari Roda, menghubungkan Hub dengan Rims (pelak).

Hub
Terletak ditengah roda disinilah jari-jari dan Rims (pelak) terhubung. Komponen didalamnya terdapat bearing (gotri).

sumber: http://www.zonasepeda.com/artikel/tips-dan-trik-anatomi-sepeda-gunung-mtb.html

Sepeda Gunung (Sepeda MTB)

Sepeda MTB atau yang biasa disebut sepeda gunung, jangan di samakan dengan sepeda biasa pada umumnya. Tidak seperti sepeda santai (city bike), sepeda balap (road bike), dan tidak seperti sepeda mini. Sepeda MTB memiliki lebih banyak keunggulan dibanding sepeda sepeda lainnya. Sepeda MTB cenderung jauh lebih kokoh, teknologi canggih selalu melekat di sepeda ini. Karena medan yang ditempuh juga sangat berat dan xtrem. Untuk itu MTB membutuhkan body yang kuat dan ringan serta dukungan suku cadang/komponen (groupset) yang canggih agar dapat membantu kemudahan dalam menelusuri medan berat. Tidak heran jika harganya juga gila gilaan mahal.

 

Ada beberapa jenis sepeda MTB, berikut ini klasifikasinya :

Cross Country : kalau dulu sepeda cross country ini bentuk framenya cenderung hard tail tetapi saat ini berkat perkembangan teknology yang canggih, akhirnya tercipta cross country yang menerapkan sistem suspensi pada framenya. Tetapi kemampuan dan keunggulan dari hard tail  atau full suspensi tergantung pula pada teknik dan tenaga anda.
        
             
Free Ride : Framenya cenderung hardtail dan berbentuk sloping sepeda ini diciptakan untuk melakukan atraksi, biasanya digunakan pada medan aspal atau di trek buatan (seperti trek motor cross)yang memiliki banyak tanjakan untuk melakukan salto.   
 
Downhill : Untuk yang satu ini dibutuhkan sepeda yang benar benar kuat dan juga rem yang pakem. Medan yang diambil biasanya turunan bukit yang terjal dan berbahaya. Oleh karena itu dibutuhkan frame yang full suspensi dan forks suspensi yang travelnya tinggi. Selain itu juga dibutuhkan pedal besar dan rem cakram yang diameternya besar pula agar pakem.


Garis besar bagian bagian sepeda MTB :

1. Frame = batangan

2. Seatpost = tiang sadel

3. Saddle = sadel

4. Handlebar = setang/stir

5. H-Stem = leher stir

6. Bottom bracket = as tengah pedal

7. Wheel = rodai

8. Fork = garpu

9. Pedals = pedal

10. Groupset = suku cadang/komponen

 

Bicycle Types, Dynamics, and Performance

Types

Bicycles can be categorized in different ways: e.g. by function, by number of riders, by general construction, by gearing or by means of propulsion. The more common types include utility bicycles, mountain bicycles, racing bicycles, touring bicycles, hybrid bicycles, cruiser bicycles, and BMX Bikes. Less common are tandems, lowriders, tall bikes, fixed gear, folding models, amphibious bicycles and recumbents (one of which was used to set the IHPVA Hour record).

Unicycles, tricycles and quadracycles are not strictly bicycles, as they have respectively one, three and four wheels, but are often referred to informally as "bikes".

 

Dynamics

A bicycle stays upright while moving forward by being steered so as to keep its center of mass over the wheels. This steering is usually provided by the rider, but under certain conditions may be provided by the bicycle itself.

The combined center of mass of a bicycle and its rider must lean into a turn to successfully navigate it. This lean is induced by a method known as countersteering, which can be performed by the rider turning the handlebars directly with the hands or indirectly by leaning the bicycle.

Short-wheelbase or tall bicycles, when braking, can generate enough stopping force at the front wheel to flip longitudinally. The act of purposefully using this force to lift the rear wheel and balance on the front without tipping over is a trick known as a stoppie, endo or front wheelie.

 

Performance

The bicycle is extraordinarily efficient in both biological and mechanical terms. The bicycle is the most efficient human-powered means of transportation in terms of energy a person must expend to travel a given distance. From a mechanical viewpoint, up to 99% of the energy delivered by the rider into the pedals is transmitted to the wheels, although the use of gearing mechanisms may reduce this by 10–15%. In terms of the ratio of cargo weight a bicycle can carry to total weight, it is also an efficient means of cargo transportation.

A human traveling on a bicycle at low to medium speeds of around 10–15 mph (15–25 km/h) uses only the energy required to walk. Air drag, which is proportional to the square of speed, requires dramatically higher power outputs as speeds increase. If the rider is sitting upright, the rider's body creates about 75% of the total drag of the bicycle/rider combination. Drag can be reduced by seating the rider in a more aerodynamically streamlined position. Drag can also be reduced by covering the bicycle with an aerodynamic fairing.

In addition, the carbon dioxide generated in the production and transportation of the food required by the bicyclist, per mile traveled, is less than 1/10 that generated by energy efficient cars.

History of The Bicycle

The dandy horse, also called Draisienne or laufmaschine, was the first human means of transport to use only two wheels in tandem and was invented by the German Baron Karl von Drais. It is regarded as the forerunner of the modern bicycle and was introduced by Drais to the public in Mannheim in summer 1817 and in Paris in 1818. Its rider sat astride a wooden frame supported by two in-line wheels and pushed the vehicle along with his/her feet while steering the front wheel.

The first mechanically-propelled 2-wheel vehicle may have been built by Kirkpatrick MacMillan, a Scottish blacksmith, in 1839, although the claim is open to dispute. He is also associated with the first recorded instance of a cycling traffic offence, when a Glasgow newspaper in 1842 reported an accident in which an anonymous "gentleman from Dumfries-shire... bestride a velocipede... of ingenious design" knocked over a little girl in Glasgow and was fined five shillings.

In the early 1860s, Frenchmen Pierre Michaux and Pierre Lallement took bicycle design in a new direction by adding a mechanical crank drive with pedals on an enlarged front wheel (the velocipede). Another French inventor by the name of Douglas Grasso had a failed prototype of Pierre Lallement's bicycle several years earlier. Several inventions followed using rear-wheel drive, the best known being the rod-driven velocipede by Scotsman Thomas McCall in 1869. 

The French creation, made of iron and wood, developed into the "penny-farthing" (historically known as an "ordinary bicycle", a retronym, since there was then no other kind). It featured a tubular steel frame on which were mounted wire-spoked wheels with solid rubber tires. These bicycles were difficult to ride due to their high seat and poor weight distribution. 

In 1868 a Michaux cycle was brought to Coventry, England by Rowley Turner, sales agent of the Coventry Sewing Machine Company (which soon became the Coventry Machinist Company). His uncle, Josiah Turner, together with business partner James Starley used this as a basis for the 'Coventry Model' in what became Britain's first cycle factory.

The dwarf ordinary addressed some of these faults by reducing the front wheel diameter and setting the seat further back. This necessitated the addition of gearing, effected in a variety of ways, to efficiently use the power available. Having to both pedal and steer via the front wheel remained a problem. J. K. Starley (nephew of James Starley), J. H. Lawson, and Shergold solved this problem by introducing the chain drive (originated by the unsuccessful "bicyclette" of Englishman Henry Lawson), connecting the frame-mounted cranks to the rear wheel. 

These models were known as dwarf safeties, or safety bicycles, for their lower seat height and better weight distribution (although without pneumatic tires the ride of the smaller-wheeled bicycle would be much rougher than that of the larger-wheeled variety). Starley's 1885 Rover, manufactured in Coventry, England, is usually described as the first recognizably modern bicycle. Soon, the seat tube was added, creating the double-triangle diamond frame of the modern bike.

Further innovations increased comfort and ushered in a second bicycle craze, the 1890s' Golden Age of Bicycles. In 1888, Scotsman John Boyd Dunlop introduced the first practical pneumatic tire, which soon became universal. Soon after, the rear freewheel was developed, enabling the rider to coast. This refinement led to the 1890s invention of coaster brakes. Derailleur gears and hand-operated cable-pull brakes were also developed during these years, but were only slowly adopted by casual riders. By the turn of the century, cycling clubs flourished on both sides of the Atlantic, and touring and racing became widely popular.

Bicycles and horse buggies were the two mainstays of private transportation just prior to the automobile, and the grading of smooth roads in the late 19th century was stimulated by the widespread advertising, production, and use of these devices.

sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Bicycle

Bicycle

A bicycle, often called a bike (and sometimes referred to as a "pushbike", "pedal bike", "pedal cycle", or "cycle"), is a human-powered, pedal-driven, single-track vehicle, having two wheels attached to a frame, one behind the other. A person who rides a bicycle is called a cyclist, or bicyclist.

Bicycles were introduced in the 19th century and now number more then a billion worldwide, twice as many as automobiles. They are the principal means of transportation in many regions. They also provide a popular form of recreation, and have been adapted for such uses as children's toys, adult fitness, military and police applications, courier services and bicycle racing.

The basic shape and configuration of a typical upright bicycle has changed little since the first chain-driven model was developed around 1885. However, many details have been improved, especially since the advent of modern materials and computer-aided design. These have allowed for a proliferation of specialized designs for diverse types of cycling.

The invention of the bicycle has had an enormous impact on society, both in terms of culture and of advancing modern industrial methods. Several components that eventually played a key role in the development of the automobile were invented for the bicycle, including ball bearings, pneumatic tires, chain-driven sprockets, and spoke-tensioned wheels.

Sejarah Sepeda Gazelle

1892 : Willem Kolling, yang bekerja sebagai agen kantor pos di sebuah desa di Belanda yang bernama Dieren, mengundurkan diri dan memulai usaha dagang sepeda dengan memesan sebuah sepeda di Inggris. Usaha dagangnya berkembang dengan sangat bagus. Kolling kemudian memulai kerja sama dengan pengecer perangkat dari besi dan kompor Rudolf Arentzen dari Dieren.

1902 : Arentzen dan Kolling membeli tanah dan bangunan baru di tempat berdirinya pabrik yang sekarang dan memulai produksi sepeda. Dalam tahun yang sama, sepeda pertama kali yang bermerk Gazelle mulai dijual.

1903 : Kemudian Gazelle memperkenalkan produksi sepeda motornya yang pertama, namun tidak dibuat oleh Gazelle sendiri.

1905 : Meskipun perdagangannya berkembang bagus Arentzen mengundurkan diri dari perusahaan itu. Posisinya digantikan oleh Hendrik Kolling, saudara Willem Kolling.

1912 : Dengan perluasan besar-besaran terhadap tanah dan bangunan awal mereka, dan dengan alat – alat permesinan yang modern dan spesialis, rencana produksi sendiri bisa direalisasikan sepenuhnya. Meraka memiliki spesialisasi dalam pembuatan sepeda lengkap. Sementara itu aktivitas perdagangan borongan Gazelle menjadi semakin penting.

1915 : Keluarga Kolling dan kemenakan mereka Van Breuking mengganti nama perusahaan menjadi “N.V. Gazelle Rijwielfabriek v/h Arentzen en Kolling dalam dua puluh lima tahun berikutnya perusahaan ini mengalami pertumbuha yang mantap. Permintaan dari outlet domestik serta permintaan internasional meningkat secara signifikan. Hal ini juga karena pasar yang berkembang bagi sepeda Gazelle di Indonesia yang pada saat itu menjadi salah satu koloni Belanda. Disamping sepeda – sepeda standar, beberapa jenis sepeda bermotor, delivery bicycles (sepeda antar) dan carier tricyles (sepeda muatan tiga roda) diproduksi untuk berbagai sektor idustri.

1930 – 1931 :
Spoiler for Gazelle memperkenalkan model kerangka silang 9X dan 8V.:

1931 : Sebagai variasi merek Invicta muncul dalam katalog Gazelle, sementara itu merek Gelria juga diperkenalkan.

1935 : Gazelle memperkenalkan tandem pertama, yang sangat populer dalam tahun – tahun sebelum Perang Dunia II. Pada tahun perkenalannya, 600 tandem segera terjual.

1937 : Sepeda listrik yang digerakkan oleh akumulator 12V dan didisain oleh Philips diproduksi oleh lima pembuat sepeda yang terkenal di Belanda. Diantara mereka, Gazelle adalah yang paling penting dan mereka memproduksi 117 sepeda jenis ini. Tetapi sepeda – sepeda jenis ini tidak pernah sangat populer. Seperti bagi banyak perusahaan Belanda lainnya, perang merupakan masa yang sulit bagi Gazelle. Sebagian besar mesin pabrik diongkar oleh tentara Jerman yang menduduki dan diangkat ke Jerman. Mesin yang masih tersisa diledakkan persis sebelum kedatangan Sekutu. Selain itu, pabrik Willem Kolling menderita kerusakan hebat akibat perang.

Dalam bulan Agustus 1946 sepeda Gazelle paska perang yang pertama tersedia, dan pada tahun 1950 tersedia sepeda Gazelle dengan clip-on motor. Produksi carrier bicycles (sepeda muatan beroda dua) dan carrier tricycles (sepeda muatan beroda tiga) diteruskan.

1954 : Perusahaan Gazelle yang sebelumnya merupakan perusahaan pribadi diubah menjadi sebuah incorporation. Pada tahun yang sama, Gazelle membuat 1.000.000 sepeda.

1963 : Di awal tahun 1963, Gazelle melakukan merger dengan Batavus dari Heerenveen. Kerja sama ini tidak bisa memnuhi harapan yang mendasari dan putus sesudah dua tahun.

1964 : Gazelle merupakan perusahaan pembuat sepeda Belanda pertama yang memperkenalkan sepeda lipat (folding bike) yang dinamai “Kwikstep”. Berbeda dengan sepeda lipat umum lainnya, Kwikstep dilipat pada sumbu horizontal di bawah siku – siku bawah (bottom bracket), tidak pada sumbu vertikal.

1966 : Gazelle memperkenalkan kembali model tandem, kali ini jenis modern yang tidak begitu berat. Pada tahun yang sama 2.000.000 sepeda Gazelle dibuat.

1968 : Gazelle mengambil alih merek juncker, Simplex dan Locomotie serta merek moped terkenal Berini.
Selain hub (poros) depan dengan rem tromol (drum-brake front hub) bermerek Gazelle, yang masih diproduksi sampai sekarang, Gazelle juga memproduksi three-speed rear hub (poros belakang dengan tiga kecepatan) dan (dalam kebanyakan kasus) dengan rem tromol pada tahun enam puluhan. Sesudah membuat sekitar 45.000 50.000 unit, produksi dihentikan di akhir tahun enam puluhan karena biaya yang tinggi.

1971 : Gazelleh diambil alih oleh Tube Investment (TI). Nama perusahaan ini adalah “Gazelle Rijwielfabriek B.V”, sebuah perseroan terbatas swasta
Spoiler for Private Limited Company:

1987 : TI menjual divisi sepedanya kepada Derby Cycles Corp. Perusahaan multinasional dengan kantor pusat di New York ini sekarang juga memiliki perusahaan pembuat sepeda Raleigh, produsen sepeda Sturmey-Archer serta merek – merek sepeda Jerman yang terkenal Kalkhoff, Rixe, Winora, dan Staiger.

1992 : Gazelle merayakan ulang tahun yang ke-100. Pada tahun yang sama, produksi total kumulatifnya mencapai 8 juta unit.

1999 : Dibulan april, Gazelle mencapai tong-sejarah baru : 10 juta sepeda telah dikeluarkan oleh pabrik. Gazelle sekarang memperkerjakan 550 karyawan dan menghasilkan lebih dari 300.000 sepeda dalam setahun. Gazelle merupakan salah satu dari sedikit perusahaan pembuat sepeda besar yang masih membuat sendiri sebagian besar rangkanya 20% dari total produksi di ekspor ke Belgia dan wilayah – wilayah Jerman yang berdekatan.

2001 : Derby Cycles Corporation menjual Gazelle kepada daa investasi Belanda ‘Guide Buy Out Fund’. Gazelle berkembang bagus, tetapi Derby mengalami masalah finansial yang serius. Produksi tahunannya adalah sekitar 380.000 unit, sementara pangsa pasar Gazelle mencapai sekitar tiga puluh persen.

Sekarang ini, Gazelle diproduksi dalam jumlah besar dan dikenal sebagai sepeda yang sangat nyaman dan tangguh Mercedes Benz-nya merek-merek sepeda Belanda. (sepeda muatan Gazelle yang bisa dilipat(pertama kali dibuat pada tahun 1930). KOtak muatannya bisa dilipat dan casisnya juga bisa diubah).Sepeda Gazelle bisa dilacak tahun pebuatannya dengan sangat mudah. Ada daftar nomor rangka periode 1916 – 1950, yang beraal dari arsip-arsip Gazelle.

Gazelle menggunakan nomor kerangka langsung sampai tahun 1974, ketika sekitar angka. Angka pertama mengacu kepada angka terakhir tahun pembuatan. Semenjak 1981, Gazelle menggunakan nomor kerangka dengan tujuh angka.


Sumber: 
Theo matthijs and Herbert Kuner, ©1999-2006

Sejarah Sepeda Fixie (1)

Kata Fixie berasal dari kata Fixed Gear. Apa itu Fixed Gear? Fixed Gear ini adalah, gear belakang yang dibikin mati dengan hub (as) roda belakang. Jadi pedal sepeda akan ikut berputar saat roda perputar. Untuk mengerem atau mengurangi laju sepeda, cukup dengan menahan putaran pedal ke arah belakang (untuk yang tidak menggunakan rem depan). Dulu sering disebut dengan Doltrap.
bike21 Sejarah Sepeda Fixie
Dan sebenarnya ini lah hal utama yang membedakan sepeda fixie dengan jenis sepeda lainnya. Jangan salah pengertian dengan Torpedo. Kalo torpedo adalah pedal masih bisa berhenti mengayuh saat roda belakang berputar.

Persamaannya, untuk mengerem sama-sama dengan menekan pedal sepeda ke arah belakang. Banyak yang salah pasang gear ini sehingga keinginan membuat sepeda fixie justru malah jadi sepeda single speed dengan torpedo. Untuk speed sendiri kebanyakan menggunakan single speed, sehingga sepeda fixie akan memberikan kesan sederhana baik dalam tampilan karena tidak adanya kabel-kabel gear speed yang melintang dan mekanik gear yang membikin menjadi rame. Dan juga kemudahan perawatan.

Sejarah Sepeda Lipat (SeLi)

INILAH.COM, Jakarta – Banyak pihak mengklaim menjadi penemu sepeda lipat (seli). Nyatanya, seli sudah ada sejak lama. Ingin tahu?

Seli tak akan muncul jika sepeda tak diciptakan. Ahli sejarah mungkin tak akan pernah bisa mengidentifikasi kapan sepeda diciptakan. Beberapa orang mengklaim, Leonardo Da Vinci menciptakan sepeda berdasarkan sketsa yang ditemukan di Codex Atlanticus.

Meski sketsa ini dinyatakan palsu, Da Vinci masih disebut sebagai pencipta sepeda.Sebelumnya, terdapat beberapa ‘pra-sepeda’ (PS) yang diciptakan sebelum sepeda muncul. PS pertama mungkin adalah ‘celerifere’ yang dikembangkan orang Prancis bernama Mede de Sivrac pada 1790.

PS terdiri dari dua roda yang terhubung besi yang dirancang seperti kuda atau singa.Tak ada mekanisme menyetir atau pedal pada PS yang biasa digunakan untuk menghibur orang kaya ini. Pada 1818, Baron Karl Von Drais dari Jerman menunjukkan ‘Draisienne’ di Paris namun PS ini masih tak memiliki pedal. Pada 1860, Ernest Michaux dan adiknya Piere menambahkan pedal pada roda depan dan disebut ‘Velocipede’.

Pada 1885 saat teknologi sepeda Inggris maju, ‘sepeda biasa’ muncul. Ada persaingan mengakui seli dan semuanya mendokumentasikannya dengan sangat meyakinkan. Terdapat beberapa dokumen hak paten yang merujuk pada ‘tricycle’ dari 1880 dari perusahaan Bayliss Thomas di Inggris dan Pope Manufacturing Company di Amerika Serikat (AS). Pria Inggris William Grout diyakini sebagai penemu seli di 1878 namun kemudian temuannya berupa roda depan lipat dan rangka yang bisa dibongkar membuatnya lebih dikenal sebagai sepeda ‘portabel’. 

Pada 1980, dua peristiwa signifikan sejarah seli terjadi. Pertama, Andrew Ritchie mulai memproduksi seli Brompton di 1981.Kemudian di 1982, Dr David Hon mulai memproduksi seli Dahon pertama. Kedua merek ini sangat terkenal hingga kini. Dahon menjadi pembuat seli terbesar dunia dengan penguasaan pasar 60%. Seli pertama Hon disebut ‘Da Bike’. Seiring waktu, popularitas seli makin dikenal terutama di Eropa, Asia dan kota besar AS.

Saat ini terdapat lebih dari 100 pembuat seli dan jumlahnya terus bertambah. Kesimpulannya, sejarah seli relatif nyata dan tak sepenuhnya komprehensif karena akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
 

Sejarah Sepeda (2)


Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes.
Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan. Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais.


Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.

Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada. James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.

Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.

Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.
Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.

Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.

Di masyarakat kita, sepeda lawas itu dikenal dengan beberapa sebutan, seperti ontel, jengki, kumbang dan sundung. Kalau jengki itu kan asalnya dari kata jingke (bahasa Betawi, artinya berjinjit), jadi waktu naiknya kita harus berjingke saking tingginya. Kalau ontel, ya artinya diontel atau dikayuh.

Tuesday, June 19, 2012

Sejarah Sepeda (1)

Sepeda atau disebut juga dengan sepeda angin adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya.

Sejarah


Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.

Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa bergerak tapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda "primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam. Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan urutan sebagai berikut: kiri, kanan, berputar, atas, depan, bawah, belakang, barat laut. Tidak sulit kan?"

Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.

Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).

Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda

Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya berdasarkan fungsi dan ukurannya.
  • Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
  • Sepeda jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27
  • Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi
  • Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga
  • Sepeda angkut-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos
  • Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah
  • Sepeda Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan untuk balapan.
  • Sepeda Motor - bertenaga mesin dengan mengunakan bahan bakar berjenis bensin sebagai sumber daya utamanya. Dengan semakin berkembangnya teknlogi pada industri kendaraan roda dua ini, sepeda motor injeksi pun kini mulai di produksi sebagaian besar produsen otomotif di Indonesia.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda

Artikel Favorit Bulan Ini